Bolehkah Membandingkan Anak Kita Dengan Anak Orang Lain?

Share This Post

A. Pendahuluan

Para pembaca yang budiman, orangtua sering kali berusaha keras untuk memotivasi anak-anak mereka agar mencapai potensi terbaik. Salah satu cara yang seringkali digunakan oleh beberapa orangtua adalah dengan membanding-bandingkan anak mereka dengan anak-anak lain. Namun, pendekatan ini, meskipun dilakukan dengan niat baik, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada perkembangan psikologis dan emosional anak. Penulis akan membahas mengapa membanding-bandingkan anak dengan anak lain bukan hanya tidak efektif dalam memotivasi anak, tetapi juga dapat berdampak buruk pada perkembangan mental mereka.

B. Perasaan Rendah Diri

Membanding-bandingkan anak dengan anak lain dapat membuat anak merasa rendah diri. Ketika mereka terus-menerus dibandingkan dengan teman-teman atau saudara mereka, mereka bisa merasa bahwa mereka tidak cukup baik dantidak berharga. Hal ini dapat merusak kepercayaan diri mereka dan menyebabkan perasaan rendah diri yang berlanjut hingga dewasa.

C. Stres dan Kecemasan

Studi psikologi di University of Colorado menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dibandingkan dengan anak lain, maka cenderung mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi. Mereka merasa harus selalu berusaha keras untuk mencapai standar yang mungkin tidak sesuai dengan kemampuan atau minat mereka sendiri. Hal ini dapat mengganggu perkembangan emosi mereka dan menyebabkan masalah perkembanganmental.

 D. Gangguan dalam Hubungan Sosial

Membanding-bandingkan anak dengan anak lain juga dapat berdampak negatif pada hubungan sosial mereka. Anak-anak yang suka dibanding-bandingkan oleh orangtuanya, maka yang terjadi adalah mereka akan sulit berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka, karena mereka merasa kurang mampu atau takut untuk gagal. Ini dapat mengisolasi mereka secara sosial dan menghambat perkembangan keterampilan sosial yang penting/

E. Kurangnya Motivasi Internal

Salah satu efek dari membanding-bandingkan anak adalah hal itu seringkali mengurangi motivasi internal mereka. Anak-anak yang hanya termotivasi oleh keinginan untuk mengalahkan orang lain mungkin kehilangan minat pada hal yang mereka lakukan karena tidak ada hubungan yang kuat antara prestasi dan kepuasan pribadi.

Membanding-bandingkan anak dengan anak lain seringkali lebih berkaitan dengan kepuasan orangtua daripada kepentingan sebenarnya anak. Ini bisa mengakibatkan anak merasa bahwa usaha dan prestasi mereka hanya dinilai berdasarkan apa yang mereka lakukan untuk memenuhi harapan orangtua, bukan apa yang mereka inginkan atau nikmati.

F. Alternatif yang Lebih Sehat untuk Memotivasi Anak

Para pembaca yang budiman, sebagai orangtua, ada beberapa cara yang lebih sehat dan efektif untuk memotivasi anak tanpa harus membanding-bandingkan mereka dengan orang lain:

  1. Fokus pada Kemajuan Pribadi: Dorong anak untuk fokus pada perkembangan mereka sendiri daripada membandingkannya dengan orang lain. Ajarkan mereka untuk menetapkan tujuan pribadi dan merasa bangga dengan pencapaian mereka, bahkan jika itu kecil.
  2. Dorong Keinginan dan Minat Pribadi: Biarkan anak mengejar minat dan keinginan mereka sendiri. Dukung mereka dalam mengeksplorasi hal-hal yang mereka nikmati dan merasa sukai, asalkan tidak melanggar syariat agama serta sesuai dengan kemampuan kita.
  3. Komunikasi Terbuka:Dorong komunikasi terbuka dengan anak kita. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan berbicaralah tentang perasaan mereka. Ini akan membantu kita memahami apa yang mereka butuhkan untuk berkembang.
  4. Berikan Pujian yang Berkualitas:Alihkan fokus dari perbandingan dengan orang lain ke penghargaan terhadap usaha dan prestasi anak. Berikan pujian yang konkret dan positif yang membantu mereka merasa dihargai.
  5. Jadi Teladan Positif:Tunjukkan kepada anak bagaimana cara berperilaku dan cara meraih kesuksesan. Tunjukkanlah dengan memberi teladan yang positif dari kita sebagai orangtua. Ini akan menginspirasi mereka untuk mengejar impian mereka sendiri. Sebab, anak kita sebenarnya adalah peniru yang ulung. Anak akan meniru dan mencontoh apa yang dilakukan oleh orangtuanya.

G. Kesimpulan

Membanding-bandingkan anak dengan anak lain mungkin dilakukan dengan niat baik untuk memotivasi mereka, tetapi itu dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis dan emosional mereka. Sebagai orangtua, penting untuk menghindari pendekatan ini dan beralih ke metode yang lebih sehat untuk memotivasi anak-anak, yang berfokus pada perkembangan pribadi, minat, dan kepuasan mereka sendiri. Dengan cara ini, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, bahagia, dan berdaya.

Ingat, kita jangan membandingkan anak kita dengan anak orang lain. Karena anak kita belum tentu lebih buruk daripada anak orang lain dan anak orang lain belum tentu lebih baik daripada anak kita.

 

Ditulis oleh : Admin Web Da’wah Mubarokah

More To Explore

Uncategorized

Apakah Sekolah Menjamin Kesuksesan Seseorang?

A. Pendahuluan Para pembaca yang baik hati. Di tengah hiruk pikuk serta tekanan dari keluarga maupun orang-orang sekitar untuk berburu pendidikan formal yang tinggi, lalu muncul suatu pandangan yang berusaha mendominasi pikiran semua manusia, yaitu sekolah adalah satu-satunya kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Jika disimak secara sekilas, memang ada

Read More »
Uncategorized

Menjadikan Sekolah Sebagai Tempat yang Menyenangkan untuk Belajar

A. Pendahuluan Para pembaca yang baik hati. Pendidikan bukanlah hanya sebuah proses transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan pembekalan diri untuk menghadapi hidup serta tantangan di masa depan. Dalam menjalani proses tersebut, lingkungan sekolah memegang peran yang penting. Menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar bukan soal tentang

Read More »
Ada yang bisa kami bantu?