A. Pendahuluan
Para pembaca yang baik hati. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar istilah “introvert” dan “anti-sosial” digunakan secara bergantian atau bahkan disamakan, padahal keduanya adalah konsep yang sangat berbeda dalam psikologi. Melalui artikel ini, penulis akan akan membantu Anda memahami perbedaan antara introvert dan anti-sosial, serta mengungkap mitos umum yang sering mengelilingi kedua konsep tersebut.
B. Introvert vs. Anti-Sosial
1. Introvert
Seorang introvert adalah individu yang lebih suka menyendiri atau berada dalam kelompok kecil, karena energi mereka terisi ulang saat mereka sendiri atau dalam situasi yang tenang. Mereka cenderung memproses pikiran dan perasaan mereka secara mendalam, bahkan seorang introvert memiliki kepekaan sosial yang tinggi, berhati-hati dalam bertindak dan berkata, berpikir sebelum berkata dan bertindak.
Introvert cenderung lebih suka berbicara dengan sedikit orang, atau bahkan lebih memilih aktivitas soliter. Introvert memiliki kemampuan untuk membentuk hubungan sosial yang mendalam, meskipun mereka mungkin memilih memiliki sedikit teman yang dekat. Mereka merasa terbakar energinya setelah berinteraksi sosial yang panjang, dan perlu waktu sendiri untuk memulihkan energi.
2. Anti-Sosial
Sebaliknya, anti-sosial adalah istilah yang mengacu pada gangguan kepribadian. Ini adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan perilaku yang melanggar hukum, tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan, berbuat sesuatu hanya sesuai dengan kemauan hatinya (sesuai mood-nya saja, melanggar hak hidup orang lain, dan melanggar norma sosial. Orang dengan gangguan anti sosial seringkali tidak merasa bersalah atas tindakan mereka, dan mereka cenderung tidak memiliki rasa peduli terhadap orang lain.
Orang dengan gangguan kepribadian anti sosial yang sudah fatal, maka bisa saja berani menunjukkan perilaku seperti manipulasi, penipuan, kekerasan fisik atau verbal, dan pelanggaran hukum berulang kali. Mereka seringkali tidak merasa bersalah atau menunjukkan penyesalan atas tindakan mereka yang merugikan orang lain. Tidak memiliki empati atau perasaan untuk kehidupan orang lain adalah karakteristik utama dari gangguan kepribadian anti sosial.
Memahami perbedaan antara introvert dan anti sosial adalah penting untuk menghindari stereotip dan prasangka yang tidak sehat. Introvert adalah individu yang memiliki pilihan sosial yang berbeda, sementara anti sosial adalah gangguan psikologis yang serius yang memerlukan perhatian dan pengobatan khusus. Menghormati perbedaan ini akan membantu kita memahami dan mendukung individu dalam berinteraksi dengan dunia sosial dengan cara yang paling sesuai dengan kepribadian mereka.
c. Penutup
Semoga melalui tulisan ini, kita bisa lebih mengenali seperti apa kepribadian introvert dan anti sosial, sehingga kita tidak bisa salah menilai.
Ditulis oleh : Admin web Da’wah Mubarokah
Referensi :
Cain, Susan. Tenang: Kekuatan Introvert dalam Dunia yang Tak Bisa Berhenti Bicara. Crown, 2012.
Laney, Marti Olsen. Keuntungan Introvert: Bagaimana Orang yang Tenang Bisa Berkembang di Dunia yang Ekstrovert. Workman Publishing Company, 2002.
Ronson, Jon. Ujian Psikopat: Perjalanan Melalui Industri Kegilaan. Riverhead Books, 2012.
Azwar, Saifuddin. Tes Kepribadian: Edisi 2. Pustaka Pelajar, 2017.