A. PENDAHULUAN

Para pembaca yang baik hati. Pendidikan adalah fondasi penting dalam perkembangan individu dan masyarakat. Guru memainkan peran utama dalam proses pendidikan, dan salah satu tugas utama guru adalah membaca dan memperbarui pengetahuan mereka. Namun, apa yang akan terjadi jika guru malas membaca? Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan tentang apa yang akan terjadi jika guru malas membaca serta mencari solusi apa yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

B. KETIKA GURU MALAS MEMBACA

Jika guru malas membaca, terutama malas membaca buku, maka inilah yang akan terjadi :

1. Kualitas Pengajaran Menurun

Ketika guru malas membaca, pengetahuan mereka tentang subjek yang diajarkan mungkin menjadi terbatas. Hal ini dapat memengaruhi kualitas pengajaran para guru dan akhirnya merugikan murid. Guru yang tidak terus-menerus mengikuti perkembangan dalam bidang yang mereka miliki, maka akan kesulitan memberikan informasi yang relevan, up to date, dan akurat kepada murid.

2. Kurangnya Inovasi

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan ide-ide baru dan metode pengajaran inovatif. Guru yang enggan membaca mungkin cenderung tetap pada metode lama dan tidak berusaha untuk memperbarui pendekatan mereka dalam mengajar. Ini dapat mengakibatkan kebosanan dan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

3. Rendahnya Motivasi Siswa

Ketika guru sendiri tidak menunjukkan minat pada membaca, maka murid akan merasa bahwa membaca tidak penting. Hal ini dapat mengurangi motivasi murid untuk membaca dan belajar lebih lanjut. Para murid seringkali mengikuti contoh yang diberikan oleh guru-gurunya. Jika guru malas membaca, maka besar kemungkinan murid akan mengikuti perilaku yang sama.

4. Ketidakmampuan Mengatasi Perubahan

Dunia terus berubah dan pendidikan harus mengikuti perubahan tersebut. Guru yang malas membaca, maka akan kesulitan dalam menghadapi perubahan kurikulum, teknologi, dan tren dalam pendidikan. Para guru akan merasa ketinggalan zaman dalam metode pengajaran mereka.

C. SOLUSI YANG AMPUH

Adapun solusi yang penulis bisa sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Pendorong Motivasi

Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memberikan insentif dan penghargaan kepada guru yang terus-menerus memperbarui pengetahuan mereka melalui membaca. Hal ini dapat menciptakan motivasi tambahan bagi guru untuk mengembangkan diri mereka.

2. Pengembangan Profesional

Program pengembangan profesional yang menekankan pentingnya membaca dan belajar terus menerus dapat membantu guru meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Ini termasuk pelatihan, seminar, dan workshop.

3. Mentoring

Guru yang lebih senior dan lebih berpengalaman dapat berperan sebagai mentor bagi guru yang junior dan masih kurang berpengalaman. Tujuannya adalah membantu dalam memahami pentingnya membaca dan memberikan sumber-sumber bacaan yang bermanfaat.

4. Promosi Budaya Membaca

Sekolah dapat mempromosikan budaya membaca di antara para guru, pegawai, dan murid. Hal ini termasuk dengan pembuatan perpustakaan yang menarik, program membaca bersama, dan membuat kelompok baca supaya punya teman yang bisa saling mengingatkan.

D. Penutup

Guru harus rajin membaca, terutama membaca buku dan tulisan ilmiah di berbagai media, selama tidak melanggar syariat, maka lakukan saja. Biasakan pula bagi kita untuk membaca suatu tulisan secara utuh dari awal hingga akhir agar mendapatkan pencerahan.

 

Ditulis oleh : Admin Web DM

 

Referensi:

Sukardi, Y. (2018). Menggagas Model Budaya Membaca di Sekolah: Meningkatkan Minat Baca Siswa dalam Era Digital. Jurnal Pustaka Edukasi, 80-82

Darmawan, D., & Suparno, P. (2017). Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Jurnal Pendidikan Terpadu, 2(2), 68-76.

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?