A. Pendahuluan

Para pembaca yang baik hati. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan akhlak para santrinya. Namun, seperti di mana-mana, murid di pesantren juga dapat mengalami perasaan jenuh dan bosan dalam proses belajar. Jika tidak diatasi dengan baik, maka rasa jenuh ini dapat menghambat perkembangan pendidikan kepada mereka. Oleh karena itu, dalam artikel ini, penulis akan membahas beberapa hal yang dapat digunakan oleh para pendidik pesantren untuk mengatasi kejenuhan pada murid dalam belajar.

B. Pembahasan

  1. Metode Pembelajaran yang Menarik

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan jenuh belajar adalah monotonnya metode pembelajaran. Guru di pesantren dapat mencoba berbagai metode pembelajaran yang berbeda, seperti diskusi kelompok, pemecahan masalah, permainan pendidikan, atau pembelajaran melalui media yang menarik. Hal ini dapat membantu merangsang minat dan motivasi murid.

  1. Membuat Pembelajaran Lebih Interaktif

Ketika pembelajaran hanya sebatas guru berbicara dan murid mencatat, itu bisa menjadi membosankan. Membuat pembelajaran lebih interaktif dengan mendorong murid untuk berpartisipasi aktif, bertanya, atau berdiskusi dapat membantu mereka merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Atau bisa juga guru membuat suatu media pembelajaran ketika mengajar murid supaya para murid betah dan senang menjalani pembelajaran.

  1. Tema Pembelajaran yang Menarik

Guru dapat mencoba menghubungkan materi pelajaran dengan tema-tema yang menarik bagi murid. Misalnya, memahami konsep Islam melalui cerita-cerita atau kisah-kisah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Atau mengajarkan biologi dengan cara dihubungkan pada kehidupan sehari-hari.

  1. Berikan Ruang untuk Kreativitas

Memberi murid kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas mereka, sehingga dapat membantu mengatasi rasa jenuh. Guru dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, seperti seni, olahraga, atau bahkan kegiatan sosial yang dapat melibatkan murid dalam cara yang positif. Selama tidak melanggar syariat agama, maka silakan saja dilakukan.

  1. Mengenal Lebih Dekat Murid

Penting bagi guru di pesantren untuk mengenal muridnya dengan baik. Mengetahui minat, bakat, dan potensi mereka dapat membantu guru menyesuaikan pendekatan pembelajaran agar lebih relevan dan memotivasi kepada murid-murid.

  1. Pemberian Umpan Balik yang Membangun

Memberikan umpan balik yang membangun kepada murid, tentunya dapat membantu mereka melihat perkembangan dan perbaikan dalam belajar mereka. Hal ini juga dapat memotivasi para murid untuk terus belajar dan mencari wawasan selama menjalankan pendidikan di pesantren.

  1. Mendukung Keseimbangan Kehidupan

Tidak hanya belajar, murid di pesantren juga perlu waktu untuk beristirahat, bermain, dan menjalani kegiatan pengembangan minat. Guru dan pegawai di pesantren dapat membantu mereka mengatur keseimbangan ini, sehingga tidak merasa terbebani oleh rutinitas belajar. Karena belajar adalah proses yang menyenangkan, bukan beban dan bukan siksaan.

C. Kesimpulan

Dengan menerapkan hal-hal di atas ini, diharapkan para guru di pesantren dapat membantu murid mengatasi rasa jenuh belajar. Jika belum membaca, silakan baca dulu artikel ini dari awal hingga akhir.

 

Ditulis oleh : Admin web Da’wah Mubarokah

 

Referensi:

Ngalim Purwanto. (2014). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2015). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?