A. Pendahuluan

Setiap orangtua pasti memiliki impian dan harapan untuk anak-anak mereka. Namun, seringkali dalam upaya mewujudkan impian tersebut, orangtua dapat terjebak dalam mencoba memaksakan harapan dan keinginan mereka kepada anak-anak. Penulsi mencoba untuk membahas fenomena ini dalam konteks menyoroti pentingnya menghormati kecerdasan dan keunikan anak serta memberikan panduan bagi orangtua untuk mengatasi ketidaksesuaian antara harapan mereka dan potensi anak.

B. Anak Bukan Alat untuk Mewujudkan Ambisi Orangtua

Seringkali, orangtua memiliki impian dan ambisi yang belum tercapai dalam hidup mereka, dan mereka berharap agar anak-anak mereka menjadi sarana untuk mewujudkan impian tersebut. Namun, perlu diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan kecerdasan, potensi, dan bakatnya sendiri. Mengharapkan anak untuk memenuhi impian orangtua adalah suatu bentuk tekanan yang tidak sehat dan dapat merusak perkembangan anak. Bahkan, menjadikan anak sebagai alat untuk mewujudkan ambisi orangtua adalah salah satu bentuk eksploitasi kepada anak.

C. Ketidaksesuaian Harapan dan Potensi Anak

Ketidaksesuaian antara harapan orangtua dan potensi anak dapat menjadi sumber stres dan konflik dalam keluarga. Orangtua yang terlalu memaksakan kehendak mereka pada anak-anak dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan tidak memiliki kebebasan untuk mengejar minat dan bakat mereka sendiri. Ini dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan psikologis anak.

D. Menghormati Kecerdasan dan Keunikan Anak

Penting bagi orangtua untuk menghormati kecerdasan dan keunikan anak. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda, dan menghargai perbedaan ini adalah langkah pertama menuju perkembangan yang sehat. Cobalah untuk mengidentifikasi minat dan bakat anak kita serta memberikan dukungan untuk mengembangkannya. Ini akan membantu anak merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai potensi mereka.

Sebagai orangtua, kita harus terbuka dalam hal komunikasi dengan anak kita. Kita harus bicara dengan anak kita secara terbuka dan jujur. Dengarkan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka merasa tentang harapan kita. Kita juga jangan takut untuk berbicara tentang perasaan kita juga.

Bila kita sudah berkomunikasi secara terbuka kepada anak kita, maka cobalah untuk cari tahu minat, bakat, dan kecerdasan alami anak kita. Dukung mereka dalam mengejar minat dan bakat tersebut, bahkan jika berbeda dari yang kita harapkan. Yang penting adalah tidak melanggar syariat agama dan sesuai kemampuan kita.

Sebagai orangtua, cobalah kita tunjukkan cinta dan dukungan tanpa syarat kepada anak kita. Ini akan membantu mereka merasa aman dan percaya diri dalam mengejar apa yang mereka inginkan. Tak lupa juga untuk doakan anak-anak kita agar mereka senantiasa dijaga oleh Allah di setiap langkah kehidupannya.

Terkait harapan, cobalah kita untuk mengelola harapan kita agar realistis. Ingatlah bahwa anak kita adalah individu yang berbeda dan mungkin memiliki impian dan tujuan mereka sendiri. Bahkan, kita tidak boleh menggantungkan harapan kepada manusia. Anak kita adalah manusia, maka berhentilah menggantungkan harapan kepada manusia. Sebab, menggantungkan harapan kepada manusia itu rasanya lebih pahit daripada kopi tanpa gula.

E. Kesimpulan

Ketika anak kita tidak sesuai dengan harapan dan kemauan kita sebagai orangtua, penting untuk mengingat bahwa setiap anak memiliki keunikan dan potensi mereka sendiri. Menghormati kecerdasan dan keunikan anak adalah kunci untuk mendukung perkembangan yang sehat. Dengan berkomunikasi terbuka, memberikan dukungan, dan mengelola harapan dengan bijak, orangtua dapat membantu anak mencapai potensi mereka dan menjadi individu yang bahagia dan sukses dunia akhirat.

 

Ditulis oleh : Admin Da’wah Mubarokah

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?