A. Pendahuluan

Para pembaca yang baik hati. Sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia, pesantren tidak hanya berperan dalam mendidik keagamaan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi lokomotif dalam mewujudkan konsep ekonomi hijau. Konsep ini, dikenal sebagai green economy, di mana konsep ini adalah menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan pemeliharaan lingkungan dan menciptakan suatu model pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks pesantren, penerapan green economy dapat menjadi fondasi bagi pembentukan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

B. Pembahasan

  1. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan

Pesantren memiliki peran kunci dalam membentuk kesadaran lingkungan di kalangan santri. Melalui kurikulum yang berorientasi pada nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan, pesantren dapat menciptakan generasi yang tidak hanya terampil dalam bidang agama, tetapi juga paham untuk menjaga dan memelihara alam agar tidak rusak.

  1. Pertanian Organik di Lahan Pesantren

Salah satu pilar utama ekonomi hijau pada pesantren dapat diwujudkan melalui praktik pertanian organik. Lahan kosong pada pesantren dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman organik tanpa penggunaan pestisida dan pupuk kimia berbahaya. Dengan demikian, pesantren tidak hanya memproduksi makanan sehat untuk konsumsi internal, tetapi juga dapat menjual produk-produk organiknya ke pasar lokal, sehingga bisa memberikan pendapatan untuk pesantren.

  1. Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi

Pesantren dapat mengadopsi sumber energi terbarukan, seperti panel surya atau mikro hidro, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi pesantren. Selain itu, penting juga untuk mengajarkan praktik efisiensi energi kepada santri, mulai dari penggunaan listrik agar tidak boros, hingga pengelolaan limbah menjadi benda yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

  1. Koperasi Ekonomi Berkelanjutan

Pembentukan koperasi ekonomi di lingkungan pesantren dapat menjadi langkah strategis dalam mewujudkan green economy. Koperasi ini dapat mencakup sektor-sektor seperti pertanian, kerajinan tangan, dan hasil olahan limbah organik maupun anorganik. Dengan adanya koperasi, pesantren dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi santri dan masyarakat sekitar sambil menjaga prinsip-prinsip pemberdayaan energi ramah lingkungan.

  1. Kolaborasi Dengan Komunitas

Pesantren dapat memainkan peran sebagai pusat kolaborasi untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam upaya mewujudkan konsep ekonomi hijau. Kolaborasi dengan pemerintah lokal, lembaga nirlaba, dan bisnis lokal dapat memperkuat dampak positif yang dihasilkan oleh pesantren dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan.

C. Kesimpulan

Bagaimana mewujudkan konsep green economy di pesantren? Bagi yang belum membaca, silakan baca dulu dari awal hingga akhir.

Ditulis oleh : Admin Web DM.

 

Referensi :

 

Mangunjaya,  F.M.  Wahyono,  E.H.  (2022). Panduan  Eco-pesantren  Menuju  Pesantren  Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Penerbit LP3S.

Zahara,  S.,  Pudjiwati,  E.H.,  Amarullah,  Pradana,  A.P.,  Nurmaisah,  Nurjanah.  (2019).  Edukasi Pertanian  Ramah  Lingkungan  Berbasis  Mikroorganisme  Indigenous  Pada  Kelompok  Tani  Di Kota Tarakan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo.Volume 3 Nomor 1 Juni 2019, p. 23-30

 

 

 

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?