A. Pendahuluan

Para pembaca yang budiman, pacaran di kalangan remaja adalah pengalaman yang umum ditemukan oleh kita di dalam perkembangan sosial mereka. Namun, seringkali kita lupa untuk mengetahui seperti apa dampak psikologis yang bisa muncul akibat hubungan asmara di usia yang masih muda, mental yang masih labil, dan masih belum menemukan jati diri. Salah satu dampak negatif yang sering diabaikan adalah pengaruh buruk pacaran terhadap motivasi belajar murid. Kali ini penulis akan membahas beberapa dampak negatif pacaran yang dapat mengganggu motivasi belajar murid dan pentingnya menjaga hati.

B. Gangguan Prioritas

Pacaran dapat menjadi salah satu faktor yang menggeser prioritas dalam hidup seorang remaja. Ketika seorang murid mulai terlalu terfokus pada hubungan pacaran, maka sebagian besar dari mereka akan mengabaikan tugas sekolah dan belajar. Pada tahap ini, motivasi belajar dapat menurun drastis karena waktu yang seharusnya dihabiskan untuk pembelajaran, tapi malah digunakan untuk berkumpul dengan pacar nya.

Para pelajar harus di edukasi juga bahwa pacaran itu 100% bukan menggunakan cinta, tapi nafsu. Jadi, berbagai jenis kalimat cinta yang diucapkan selama pacaran itu sebenarnya hanya kebohongan belaka.

C. Stres Emosional

Hubungan pacaran itu seringkali berisi drama, konflik, dan perasaan cemburu yang tidak jelas arahnya. Ketika seorang murid terlibat dalam hubungan yang penuh dengan stres emosional, maka fokus mereka pada belajar bisa terganggu. Stres ini dapat menguras energi, mental, emosional, serta membuat sulit untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas sekolah.

D. Kurangnya Waktu

Waktu adalah aset berharga dalam kehidupan seorang murid. Pacaran seringkali memakan banyak waktu. Dimulai dari ketemuan dengan pacar hingga berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial. Akibatnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi terbatas. Kurangnya waktu ini dapat mengurangi motivasi dan semangat belajar, karena remaja merasa terlalu sibuk dengan mengutamakan pacar mereka ketimbang mengutamakan urusan belajar nya.

E. Kesulitan dalam Manajemen Waktu

Menjalani hubungan pacaran dapat menjadi tantangan dalam hal manajemen waktu. Murid yang terlibat dalam pacaran, disinyalir pasti kesulitan untuk mengatur waktu mereka dengan bijak antara sekolah, aktivitas ekstrakurikuler, dan pacaran. Ketidakmampuan untuk mengelola waktu dengan baik dapat mengakibatkan kegiatan akademis yang buruk.

F. Penurunan Percaya Diri

Dalam hubungan pacaran, terkadang remaja dapat mengalami perubahan emosi yang signifikan. Konflik, putus cinta, atau ketidakpastian dalam hubungan dapat mengakibatkan penurunan percaya diri. Ketika seorang murid merasa kurang percaya diri, hal tersebut dapat mengganggu motivasi belajar mereka. Dampaknya adalah mereka merasa tidak mampu untuk menghadapi tantangan akademis karena merasa terbebani oleh masalah pribadi, yang sebenarnya belum waktunya mereka alami.

G. Pembelaan Diri

Orang yang pacaran seringkali membuat suatu pembelaan diri. Contoh pembelaan diri : ah saya kan punya pacaran justru supaya ada yang memotivasi saya dalam belajar. Bahkan ada yang lebih parah, seperti ini : ah saya kan pacaran supaya ada yang mengingatkan saya sholat, ibadah, baca al-qur’an. Astaghfirullah. Bahaya sekali.

Memang sekilas terkesan tujuannya mulia. Tapi, kita sebagai orangtua harus jeli dan pahami bahwa tujuan yang baik, namun dilakukan dengan cara yang buruk, maka dampaknya adalah keburukan. Jika diumpamakan, ada orang yang merampok, tapi tujuannya untuk pergi haji. Pergi haji adalah tujuan mulia, tapi kalau uang untuk pergi haji didapatkan dengan cara merampok, maka ibadahnya menjadi tidak mabrur dan tidak diberkahi Allah.

H. Kesimpulan

Pacaran di kalangan murid adalah perbuatan yang memiliki dampak negatif pada motivasi belajar. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi remaja dan orang tua mereka untuk berkomunikasi terbuka tentang pentingnya menjaga fokus belajar dan memfokuskan pikiran untuk hal-hal positif, tujuannya agar tidak kepikiran untuk pacaran.

Ditambah lagi, para guru juga harus berperan dalam mengarahkan murid agar lebih banyak belajar agama Islam. Sebab, di dalam agama Islam dijelaskan bahwa pacaran itu haram, walau dikemas dengan bungkus “pacaran islami”. Justru dengan bungkus “pacaran islami” malah semakin merusak nama baik Islam.

Oleh karena itu, para murid mumpung masih muda, masih remaja, tentunya masih banyak jalan dan kesempatan yang terbuka lebar, maka jangan sia-siakan usia muda. Jangan biarkan usia muda habis oleh jebakan cinta berkedok nafsu bernama pacaran.

 

Ditulis oleh : Admin Web Da’wah Mubarokah

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?