A. Pendahuluan
Para pembaca yang baik hati. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran sangat penting dalam membentuk karakter dan mental para santri. Salah satu aspek yang menjadi fokus utama adalah pemahaman bahwa sekolah bukan hanya tentang mencari nilai akademis semata, melainkan sebuah perjalanan untuk mendapatkan ilmu yang mendalam dan aplikatif. Guru di pesantren memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ilmu yang diperoleh tidak hanya menjadi bekal di dunia, tetapi juga membawa keberkahan di sisi akhirat.
B. Pembahasan
1. Pemahaman Konsep Ilmu
Guru di pesantren memiliki peran kunci dalam membimbing santri untuk memahami bahwa ilmu tidak hanya terbatas pada buku-buku teks, melainkan mencakup pada seluruh aspek kehidupan. Ilmu yang diperoleh di sekolah seharusnya menjadi bekal untuk memahami dan memperbaiki diri sendiri serta memberikan manfaat kepada masyarakat.
2. Mencari Ilmu untuk Meningkatkan Kualitas Diri
Guru harus mengajarkan bahwa tujuan utama dari mencari ilmu adalah untuk meningkatkan kualitas diri sendiri. Santri perlu memahami bahwa nilai yang baik bukanlah tujuan akhir, melainkan hasil dari pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran. Dengan demikian, fokus utama haruslah pada penguasaan konsep dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari
Guru di pesantren harus memberikan contoh nyata tentang bagaimana ilmu yang diperoleh di sekolah dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan ilmu dalam etika, moralitas, dan interaksi sosial adalah kunci untuk memahami bahwa sekolah adalah tempat mencari bekal untuk hidup di masyarakat, bukan untuk mengoleksi nilai, gelar, dan ijazah. Karena nilai, gelar, dan ijazah tidak dibawa mati. Yang dibawa mati adalah ilmu yang kita amalkan untuk diri kita, keluarga kita, dan masyarakat.
4. Pahala Jariyah dan Manfaat bagi Umat
Santri perlu disadarkan bahwa setiap ilmu yang dipraktekkan dan dibagikan kepada masyarakat, maka dapat menjadi amal jariyah, yang akan terus memberikan pahala meskipun kita sudah tiada. Guru di pesantren harus mengajarkan arti sebenarnya dari memberikan manfaat kepada sesama, sehingga santri merasakan bahwa ilmu yang mereka peroleh bukanlah milik pribadi, melainkan milik umat manusia.
5. Pencerahan Umat Manusia
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki tanggung jawab untuk mencetak generasi yang tidak hanya pandai dalam ilmu agama, tetapi juga mampu menjadi pencerah bagi umat manusia. Guru di pesantren harus membimbing santri untuk memahami bahwa tanggung jawab sosial ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keadilan, kejujuran, dan kasih sayang. Oleh karena itu, para santri diharapkan juga jangan lupa untuk menggunakan akhlak mulia sebagai alat untuk menyampaikan kebaikan kepada manusia lain. Jangan sampai kebaikan disampaikan dengan cara yang buruk.
C. Kesimpulan
Peran guru di pesantren sangat penting dalam memberikan beberapa pemahaman di atas kepada santri, supaya para santri paham bahwa sekolah itu bukan untuk cari nilai dan ijazah. Dengan pemahaman ini, santri diharapkan dapat menjadi manusia yang tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga mendapatkan pahala jariyah di sisi akhirat.
Ditulis oleh : Admin Web DM
Referensi :
Pewangi, M., & Satriani, S. (2019). Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Disiplin belajar Siswa. TARBAWI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(02), 132-147.
Razaq, A. R. (2014). Interaksi Pembelajaran Efektif Untuk Berprestasi. Jurnal Pilar, 2(2), 122-136.