Santri di Pondok Pesantren Dawah Mubarokah tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi ulama masa depan, tetapi juga diarahkan menjadi agen perubahan sosial di tengah masyarakat. Setiap santri dibimbing agar mampu memahami realitas sosial yang ada di lingkungan mereka.Melalui pembinaan dakwah yang terstruktur, para santri dilatih untuk peka terhadap berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan, pendidikan, hingga isu-isu keadilan. Mereka tidak sekadar belajar teori, tetapi juga diajak melihat secara langsung kondisi masyarakat sehingga tumbuh rasa empati dan tanggung jawab.
Pondok secara rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial seperti bakti sosial, pengajian untuk warga, serta program literasi Islam di komunitas lokal. Melalui kegiatan ini, santri belajar bagaimana ilmu yang mereka peroleh dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Dalam tradisi pesantren, santri juga diajarkan akhlak karimah. Mereka dibiasakan menjaga hubungan baik dengan sesama, menghormati guru, dan memperkuat ukhuwah. Nilai-nilai ini menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter seorang da’i yang santun dan bijak.
Kajian tentang tanggung jawab seorang Muslim terhadap masyarakat dan negara turut memperkaya wawasan santri. Mereka memahami bahwa dakwah bukan sekadar ceramah, tetapi juga kontribusi nyata dalam menghadirkan kebaikan di sekitarnya.
Banyak santri yang setelah lulus memilih kembali ke desa masing-masing untuk menjadi da’i yang membawa misi Islam yang moderat, edukatif, dan inklusif. Langkah ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang didapat di pesantren mampu membentuk pribadi yang siap membangun masyarakat.
Pondok juga mendukung wirausaha santri melalui pelatihan keterampilan dan bisnis halal. Dengan bekal ini, para santri diharapkan mampu mandiri secara ekonomi dan tidak hanya bergantung pada satu profesi saja.
Bagi santri yang memiliki potensi kepemimpinan, pondok menyediakan pelatihan manajemen organisasi dakwah. Tujuannya agar mereka siap memimpin majelis, komunitas, ataupun organisasi keislaman di masa depan.
Tidak hanya itu, Dawah Mubarokah juga menanamkan nilai keberlanjutan dalam aktivitas dakwah. Para santri didorong menerapkan pendekatan dakwah yang ramah lingkungan sekaligus memperhatikan keberlanjutan sosial masyarakat.
Dengan seluruh pembinaan tersebut, Dawah Mubarokah tidak hanya mencetak da’i yang berilmu, tetapi juga membentuk generasi Muslim yang berdaya, beradab, dan mampu membawa perubahan positif bagi umat.

