A. Pendahuluan
Para pembaca yang baik hati. Mungkin banyak yang merasa bingung dengan judul yang saya tulis. Terkait dengan judul, sebenarnya saya berusaha untuk menjelakan bahwa Guru dan Goro adalah dua hal yang mungkin terdengar hampir serupa dalam sebutan, tetapi memiliki perbedaan yang mencolok dalam makna dan peran di dalam kehidupan manusia. Meskipun sosok keduanya mungkin saja bisa ditemui dalam konteks yang berbeda, tetapi perbandingan antara keduanya membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dalam pembentukan karakter.
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini, penulis akan membahas apa sih sebenarnya perbedaan guru dan goro. Silakan baca tulisan di bawah ini :
Pertama, Guru Itu Membangun Karakter, Memperbaiki Mindset, dan Mendidik dengan Kasih Sayang
Sebagai sosok yang berada di dalam dunia pendidikan, maka peranan guru bukan hanya untuk mengajar pelajaran-pelajaran di sekolah. Peran guru lebih dari itu. Sosok guru adalah agen perubahan, sosok pembentukan karakter, membantu memperbaiki mindset murid, pilar dalam membangun fondasi moral serta intelektual para murid. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi yang paling penting guru mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti integritas, empati, dan keberanian.
Seorang guru yang baik bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memperhatikan setiap murid yang berbeda-beda karakternya. Mereka bisa bersikap tenang dalam menghadapi perbedaan-perbedaan dalam kelas, menciptakan lingkungan yang aman serta lingkungan yang mendukung untuk belajar, dan berusaha mendidik para murid tanpa menggunakan kekerasan.
Selain itu, guru juga harus memperhatikan aspek emosional dan sosial murid. Mereka memberikan teladan yang baik dan mendukung perkembangan kepribadian yang positif, serta membangkitkan semangat dan rasa percaya diri murid.
Kedua, Perbedaan Antara Guru dengan Goro
Adapun mengenai sosok goro, penulis yakin bahwa banyak pembaca yang bertanya-tanya, apa itu goro? Jadi, sewaktu penulis masih SD, penulis pernah menonton film berjudul Mortal Kombat. Pada film tersebut, ada salah satu tokoh bernama Goro. Goro adalah adalah manusia yang lebih mirip monster, badannya tinggi dan besar, tangannya ada empat, dan penampilan yang menakutkan. Goro menjalankan tugas dari Shang Tsung (seorang penguasa dunia kegelapan) untuk menebarkan teror, menebarkan rasa takut, dan melakukan kekerasan kepada seluruh manusia di bumi, sehingga Shang Tsung bisa menguasai bumi dan memperbudak umat manusia.
Berbeda dengan guru, Goro itu adalah sosok yang menakutkan, menyebarkan rasa takut kepada manusia, melakukan kekerasan, dan menyerang manusia. Inti karakternya adalah mencerminkan kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kebrutalan, tentunya sangat jauh dari nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, dan kepedulian.
Oleh karena itu, guru dan Goro adalah dunia sosok yang berbeda. Goro tidak bisa menjadi guru, sebaliknya juga guru jangan meniru seperti Goro. Jika ada guru yang meniru seperti Goro, maka guru tersebut tidak pantas disebut guru. Sebab, guru itu fungsi utamanya adalah pembimbing, pengarah, penjaga, dan pelindung, bukan pengancam, bukan perusak, dan bukan penjahat. Semoga di sekolah manapun di negara ini tidak ada guru yang suka menggunakan kekerasan dalam mendidik para muridnya.
C. Kesimpulan
Perbedaan antara guru dan Goro memang terlihat sangat jauh. Kenapa sangat jauh? Tidak akan penulis ceritakan di sini, supaya para pembaca bisa membaca tulisan ini dari awal hingga selesai. Terimakasih.
Referensi :
Anwar, S. (2020). Peran Guru dalam Membentuk Mindset Positif Siswa di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 7(2), 89-98.
Setiawan, A., & Rahayu, S. (2019). Peran Guru dalam Pengembangan Karakter Siswa: Perspektif Psikologi Pendidikan. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, 6(2), 78-89.
Ditulis oleh : Afrian Rahardyaning Pangestu