A. Pendahuluan

Para pembaca yang baik hati. Berbicara tentang kemajuan teknologi, maka kemajuan teknologi tersebut dapat membawa dampak penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hubungan antara anak-anak dan lingkungannya. Fenomena yang memang umum terjadi adalah ketika anak lebih akrab dengan ponsel pintar (HP) daripada berinteraksi dengan teman-teman, saudara, bahkan dengan orangtua. Anak-anak lebih suka mengurung diri di kamar sambil main HP, entah itu main game online, main medsos, menonton konten hiburan di Youtube. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengapa hal ini bisa terjadi dan juga penulis berusaha memberikan solusi yang tepat untuk membangun keseimbangan yang sehat dalam kehidupan anak-anak.

B. Pembahasan

1. Mengapa Anak Lebih Memilih Main HP daripada Interaksi Sosial?

a. Daya Tarik Teknologi: Seperti yang sudah kita ketahui bahwa di era digital seperti saat ini, ponsel pintar menawarkan berbagai hiburan yang menarik dan seru bagi anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orangtua. Semua itu dimulai dari permainan yang seru hingga konten media sosial yang menarik perhatian merek Walhasil dengan adanya keadaan seperti itu, anak-anak lebih mengakrabkan diri dengan HP, karena mereka tidak menemukan hal lain yang lebih menarik daripada HP.

b. Ketidaknyamanan Sosial: Selain itu, ada pula jenis anak yang terbilang mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara langsung dengan orang di sekitarnya. Dengan adanya ponsel pintar, maka bisa memberikan kenyamanan terhadap anak seperti itu dalam berkomunikasi dengan dunia luar walau tanpa tatap muka langsung.

c. Kurangnya Pengawasan Dari Orangtua: Seringkali anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain ponsel pintar karena kurangnya pengawasan orangtua dan orangtua tidak memberikan pemahaman tentang apa dampak negatifdari keseringan bermain HP.

2. Cara Mengatasi Supaya Anak Tidak Akrab Dengan HP

a. Batasi Waktu Penggunaan HP: Sebagai orangtua, kita perlu memberikan batasan waktukepada anak-anak kita untuk bermain HP. Katakan kepada anak-anak kita, jika mereka baca Al-Qur’an selama 1 jam, maka silakan main HP selama 1 jam. Jika baca Al-Qur’an hanya 5 menit karena sudah ngantuk, maka main HP cukup 5 menit saja. Dengan melakukan hal ini, insyaAllah dapat membantu mencegah anak-anak kita supaya tidak terlalu akrab dengan HP sekaligus mendorong anak-anak kita untuk mencari kegiatan positif di dunia nyata.

b. Aktivitas Keluarga: Supaya anak-anak kita tidak akrab dengan HP, maka tugas kita sebagai orangtua harus bisa menghadirkan sesuatu yang lebih menarik daripada HP. Contohnya : ajak anak-anak kita piknik bersama ke tempat wisata, bercanda di rumah, ajarkan anak masak, ajarkan anak membuat karya seni lalu dijual supaya bisa mendapatkan uang. Jika ada sesuatu yang lebih menarik daripada HP, InsyaAllah anak-anak kita akan berpaling dari HP.

c. Pendidikan tentang Interaksi Sosial: Kita sebagai orangtua harus berusaha memberikan pemahaman kepada anak-anak kita tentang pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan pribadi dan emosional mereka. Kita tanamkan juga kepada anak-anak kita bahwa kita ini makhluk sosial dan butuh manusia lainnya, sehingga jangan sampai kita malah asyik dengan dunia sendiri tanpa peduli dengan keadaan sekitar.

d. Pengawasan Orangtua: Mungkin sesekali anak kita boleh saja bermain HP misalnya kita berikan waktu 30 menit atau 1 jam paling lama. Tapi, kita sebagai orangtua pun harus bisa mencari tahu apa saja konten yang diakses anak kita selama main HP. Jangan sampai anak kita mengakses konten-konten negatif. Apalagi jika anak kita penghafal Al-Qur’an, tentu harus berhati-hati lagi dalam menonton konten di dunia maya. Sebab, hafalan Al-Qur’an bisa rusak jika kita menonton atau mendengarkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah.

e. Keteladanan Orangtua : Sebagai orangtua, kita pun harus memberikan teladan kepada anak-anak kita. Jangan sampai kita menyuruh anak supaya tidak akrab dengan HP, tapi kita sebagai orangtua malah sibuk main HP selama libur kerja dari pagi sampai malam. Kita harus pahami bahwa anak kita adalah peniru ulung. Mereka bisa meniru perbuatan sehari-hari.

C. Kesimpulan

Dengan menerapkan hal-hal di atas, InsyaAllah kita bisa menjaga anak-anak kita agar tidak terlalu akrab dan tidak terlalu kecanduan dengan HP.

 

Ditulis oleh : Afrian R.P.

 

Referensi:

Rahmawati, N. (2020). Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 8(2), 120-130.

Sulistio, A. (2022). Interaksi Sosial dalam Membangun Kepribadian Anak. Jurnal Psikologi Anak, 14(1), 45-56.

Kusumawati, I. (2020). Pengaruh Pengawasan Orangtua terhadap Penggunaan Gadget pada Anak. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(2), 89-99.

 

 

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?