A. Pendahuluan
Para pembaca yang budiman. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan keilmuan para santri. Namun, seringkali terdapat beberapa lembaga pendidikan di bawah naungan pesantren dapat bergerak tidak sesuai dengan visi dan misi pesantren itu sendiri. Untuk menanggulangi hal ini, pimpinan pesantren harus mengambil peran penting dalam menentukan langkah-langkah strategis dalam rangka memberikan solusi supaya pesantren dan lembaga-lembaga di bawah naungannya bisa berjalan sesuai visi dan misi pesantren.
Selain itu juga supaya tujuan pendidikan di pesantren dapat tercapai secara maksimal. Bukan hanya sebatas program yang tertulis di atas kertas saja. Karena tidak ada artinya jika kita menulis banyak program pendidikan, rencana pendidikan, dan kurikulum pendidikan yang bagus, tapi tidak diterapkan secara nyata.
B. Pembahasan
1. Adanya Evaluasi Untuk Visi dan Misi Pesantren
Hal pertama yang harus dilakukan oleh pimpinan pesantren adalah harus melakukan evaluasi yang serius terhadap visi dan misi pesantren. Pimpinan pesantren harus berusaha keras untuk merumuskan secara jelas tujuan pendidikan pesantren yang ingin dicapai seperti apa, lalu nilai-nilai apa saja yang ingin ditanamkan oleh pesantren kepada semua santri, serta harus ada cara pendidikan yang menarik serta mudah dipahami oleh semua santri.
Dengan melakukan evaluasi, maka hal ini menjadi dasar untuk menilai sejauh mana lembaga pendidikan di bawah pesantren telah mengikuti arah yang telah ditetapkan. Karena visi dan misi pesantren ini adalah termasuk sebagai brand pesantren di mata masyarakat. Brand pesantren maksudnya adalah apa yang masyarakat kenal dari pesantren X? Apakah pesantren X dikenal positif atau negatif?
2. Membangun Komunikasi Yang Baik Dengan Pihak Internal
Setelah pimpinan pesantren membuat rumusan, maka langkah selanjutnya adalah pimpinan pesantren harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan seluruh pihak internal di pesantren, yaitu : guru, staf, dan pengurus manajemen lembaga pendidikan.
Pimpinan pesantren harus melakukan pertemuan secara rutin untuk membahas rumusan yang sudah dibuat, meyakinkan semua pihak internal pesantren agar bisa mengikuti rumusan yang sudah dibuat pimpinan, mengetahui sejauh mana kinerja lembaga pendidikan, lalu mendengarkan masukan dan menjalankan sesegera mungkin masukan itu selama positif serta tidak menghabiskan banya biaya, serta harus berusaha memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil bisa sesuai dengan visi dan misi pesantren. Karena salah satu fungsi pimpinan pesantren adalah menyatukan banyak orang untuk mencapai satu tujuan yang sama. Kalau banyak orang maunya bergerak sesuka hati dan malah di diamkan saja, maka tidak sehat untuk perkembangan lembaga ke depannya.
3. Harus Ada Pelatihan dan Pengembangan SDMSecara Rutin
Terjadinya ketidaksesuaian dalam lembaga pendidikan dapat disebabkan juga karena kurangnya pemahaman dan keterampilan para guru, staf, dan pegawai lainnya. Oleh karena itu, sebagai pimpinan pesantren perlu memberikan pelatihan dan pengembangan kepada seluruh guru, staf, dan pegawai secara rutin (umpamanya 1 bulan sekali) agar mereka semua dapat bergerak sesuai dengan visi dan misi pesantren.
4. Harus Ada Pemantauan dan Evaluasi Secara Berkelanjutan
Setelah membuat rumusan, kemudian menyampaikan rumusan kepada semua pihak internal pesantren agar mereka semua yakin dan mau mengikuti pimpinan pesanten, lalu pelatihan SDM sudah dilakukan secara rutin, maka harus adanya pemantauan dalam menjalankan rumusan tersebut. Tidak lupa juga untuk melakukan evaluasi secara berkelanjutan. Tujuannya adalah supaya ketahuan di mana letak masalahny, di mana letak kesulitannya, dan bisa langsung segera ditangani.
5. Melakukan Restrukturisasi Jika Diperlukan
Jika langkah-langkah nomor 1 sampai 4 sudah dilakukan, tapi tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka di sini pimpinan pesantren perlu mempertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi lembaga pendidikan di bawahnya. Hal ini bisa saja melibatkan perubahan kepemimpinan, perbaikan sistem lembaga pendidikan, perubahan aturan lembaga, pengembangan kurikulum, dan penyesuaian kebijakan yang lebih menyeluruh untuk semua pihak internal pesantren.
C. Kesimpulan
Melalui langkah-langkah di atas, diharapkan pesantren dapat mengoptimalkan peran lembaga pendidikan di bawahnya untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh pimpinan pesanten. Biar bagaimana pun, pimpinan pesantren itu adalah otak yang harus bisa menggerakkan organ-organ tubuh lainnya untuk melakukan apa yang sudah di susun dengan baik oleh otak. Dengan demikian, pesantren akan tetap menjadi lembaga pendidikan Islam yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Ditulis oleh : Afrian R. Pangestu
Referensi:
Abdullah, M. A. (2019). Pendidikan Islam: Suatu Pemikiran dan Implementasinya di Pesantren. Jakarta: Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Hidayat, A. S. (2017). Manajemen Pendidikan Pesantren. Jakarta: Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Sudrajat, A., & Fauzan, A. (2018). Optimalisasi Pendidikan Pesantren. Bandung: Pustaka Setia.