Ketika Ayah Sibuk dan Jarang di Rumah

Share This Post

A. Pendahuluan

Para pembaca yang baik hati. Kehadiran seorang ayah dalam keluarga memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan perkembangan anak-anak. Namun, dalam era yang serba sibuk seperti saat ini, seringkali ayah terjebak dalam rutinitas pekerjaan di luar rumah hingga mengesampingkan kebutuhan kehadiran emosional dalam keluarga. Pada artikel ini, penulis akan membahas dampak negatif yang mungkin timbul ketika seorang ayah terlalu sibuk bekerja di luar rumah, jarang ada di rumah, dan bahkan ketika hadir, lebih memilih untuk terpaku pada gadget serta penulis berusaha memberikan pandangan penulis tentang pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.

B. Pembahasan

1. Kehadiran Fisik yang Terbatas

Ayah yang terlalu sibuk dengan pekerjaan di luar rumah cenderung memiliki waktu yang terbatas untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Ini bisa mengakibatkan ketidakdekatan antara ayah dan anak-anaknya. Anak-anak bisa merasa kesepian dan kurangnya perhatian dari seorang ayah yang kurang hadir secara fisik.

2. Kehadiran Emosional yang Terbatas

Tidak hanya kehadiran fisik yang penting, kehadiran emosional juga merupakan aspek yang penting dalam perkembangan anak-anak. Ketika ayah terlalu fokus pada perangkat elektronik dan pekerjaannya, bahkan ketika berada di rumah. Hal ini dapat menghambat kemampuannya untuk terlibat secara emosional dengan anggota keluarga. Ini dapat memunculkan perasaan tidak dihargai dan kesepian pada anak-anak.

3. Dampak pada Perkembangan Anak

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana ayahnya jarang hadir atau kurang terlibat emosional dapat mengalami berbagai dampak negatif pada perkembangan mereka. Mereka mungkin mengalami masalah emosi seperti rasa diabaikan, kehilangan sosok pembimbimbing, dan masalah perilaku seperti gangguan tingkah laku.

4. Pentingnya Keseimbangan

Penting bagi seorang ayah untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Pekerjaan yang tidak perlu dikerjakan pada saat bersamaan dengan waktu bersama keluarga, setidaknya pekerjaan itu dapat dikerjakan pada esok hari. Prioritaskan waktu berkualitas dengan anak-anak dan istri, yang akan memperkuat ikatan emosional dalam keluarga. Jangan sampai kita sebagai ayah lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja daripada bersama anak-anak kita maupun istri kita. Jangan sampai juga kita sudah bersama dengan anak-anak dan istri kita di rumah, tapi kita malah asyik dengan smartphone kita, sehingga mengabaikan anak-anak dan istri kita.

5. Cara Meningkatkan Kehadiran Ayah

Menurut hemat penulis, terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kehadiran ayah, yaitu :

a. Jadwalkan waktu khusus bersama anak-anak tanpa gangguan dari perangkat elektronik.

b. Dukung kegiatan yang melibatkan seluruh keluarga, seperti liburan bersama, piknik, atau datang ke kajian agama bersama.

c. Komunikasi terbuka dengan istri untuk memahami kebutuhan keluarga dan menemukan cara bersama untuk mengatasi kesibukan pekerjaan.

C. Penutup

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita, terutama kita yang sudah menjadi orangtua dan juga yang kelak akan menjadi orangtua.

 

Ditulis oleh : Admin Web Da’wah Mubarokah

More To Explore

Dakwah

Tradisi Pesantren yang Tetap Dilestarikan di Dawah Mubarokah

Meski dunia terus berubah, Pondok Pesantren Dawah Mubarokah tetap menjaga tradisi pesantren klasik yang diwariskan para ulama. Tradisi ini menjadi identitas sekaligus kekuatan pondok dalam membentuk santri.Salah satu tradisi tersebut adalah pembacaan kitab kuning. Setiap hari, santri menghadiri pengajian bandongan di mana kyai membaca kitab, sementara santri mencatat makna

Read More »
Dakwah

Peran Kyai dan Ustadz dalam Pembinaan Santri

Peran kyai dan ustadz di Pondok Pesantren Dawah Mubarokah sangatlah sentral. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing spiritual, pembina akhlak, sekaligus orang tua kedua bagi para santri.Para kyai memberikan keteladanan yang besar melalui tutur kata dan tindakan. Santri belajar bukan hanya dari kitab-kitab, tetapi dari bagaimana kyai bersikap

Read More »
Ada yang bisa kami bantu?
Scroll to Top