A. Pendahuluan

Para pembaca yang baik hati. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk individu yang berakhlak mulia dan berkualitas. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan pengembangan lembaga pendidikan Islam ke depan, maka diperlukan suatu pendekatan yang menyeluruh dan terstruktur. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah konsep Segitiga Emas yang terdiri dari pola pikir, komitmen, dan kompetensi.

Daripada bingung apa itu segitita emas, maka silakan simak pembahasan di bawah ini.

B. Pembahasan

1. Pola Pikir yang Sama

Pola pikir yang sama dalam lembaga pendidikan Islam sangat penting dalam mengarahkan tujuan bersama. Hal ini melibatkan keselarasan dalam visi, misi, dan nilai-nilai yang ingin dicapai. Ketika seluruh komponen lembaga memiliki pemahaman yang seragam terhadap tujuan pendidikan Islam, maka proses pembelajaran dan pengembangan institusi akan lebih terarah dan terfokus.

Namun yang harus diperhatikan oleh pimpinan pesantren adalah pimpinan pesantren harus bisa menjalin hubungan baik, membangun komunikasi yang baik, dan memperhatikan semua guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menyamakan pola pikir, supaya para guru dan para staf agar bisa menjalankan tugas sesuai visi serta misi lembaga.

 Kalau pimpinan pesantren tidak bisa menjalin hubungan baik dengan semua guru dan semua staf, tidak bisa membangun komunikasi yang baik dengan semua guru dan semua staf, serta tidak bisa memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh semua guru dan semua staf, maka tentu tidak akan bisa menyamakan pola pikir untuk kemajuan lembaga serta tidak akan bisa selaras dengan visi misi lembaga.

Sebab lembaga pendidikan adalah tempat berkumpulnya manusia. Jika manusia-nya tidak diberdayakan dengan baik, maka mustahil manusia-nya bisa bergerak melakukan banyak hal secara kompak.

2. Komitmen yang Sama

Dengan adanya komitmen yang sama dari seluruh pihak yang berada di dalam lembaga pendidikan Islam, maka dapat menjadi landasan penting untuk mencapai tujuan bersama. Komitmen yang kuat untuk mencapai visi dan misi pendidikan akan mendorong semangat kerjasama dan kebersamaan untuk mengembangkan lembaga pendidikan. Komitmen dibangun dari jalinan hubungan baik, komunikasi yang baik, dan pemberdayaan SDM yang terus-menerus. Karena dalam lembaga harus ada take and give untuk keberlanjutan lembaga ke depannya.

3. Kompetensi yang Hebat pada Bidang Masing-Masing

Kualitas pada lembaga pendidikan Islam juga sangat ditentukan oleh kompetensi para manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Para guru, staf pengelola, dan pimpinan lembaga pendidikan perlu memiliki kompetensi yang unggul dalam bidangnya masing-masing. Penguasaan ilmu pengetahuan, cara mengajar, sikap, keahlian, serta kemampuan dalam mengelola lembaga, semua itu menjadi faktor penentu dalam menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas.

Kompetensi yang hebat memang sudah dimiliki tiap manusia, akan tetapi juga harus diasah secara berkelanjutan dan diberdayakan dengan baik. Sebab jika tidak diasah dan tidak diberdayakan, maka kompetensi itu akan tumpul.

C. Kesimpulan

Dengan menerapkan konsep Segitiga Emas di atas, semoga bisa diterapkan pada lembaga pendidikan Islam yang menjadi tempat kita bekerja maupun lembaga pendidikan yang kita punya. InsyaAllah konsep segitiga emas ini bisa bermanfaat untuk pengembangan lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia.

 

Ditulis oleh : Admin Web DM

 

Referensi :

Budi Sanyoto (2017). Pengembangan Kualitas Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta : Jurnal Pasca Sarjana. UIN syarif Hidayatullah Jakarta.

Abdurrahman Zahid (2019). Manajemen Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta : Jurnal Pendidikan Jarak Jauh. Jakarta : Universitas Terbuka.

 

Leave a Reply

Ada yang bisa kami bantu?