A. Pendahuluan
Para pembaca yang baik hati. Artikel ini akan saya awali dengan sebuah cerita singkat. Sewaktu saya SMA, saya pernah menonton sebuah film lawas tahun 1972 yang diambil dari kisah nyata, yang berjudul The Godfather. Film yang terdiri dari 3 seri itu menceritakan seorang pimpinan keluarga mafia bernama Vito Corleone. Keluarga mafia yang dia pimpin bernama Keluarga Corleone. Diceritakan dalam film itu, Keluarga Corleone adalah kelompok mafia paling berbahaya, paling kuat, dan paling berpengaruh di Amerika Serikat karena memiliki banyak bisnis haram. Bahkan, semua pejabat, hakim, dan polisi di Amerika Serikat menjadi pembela Keluarga Corleone. Namun, walaupun Vito Corleone seorang mafia, tapi dia sangat sayang dengan keluarganya, terutama kepada anak-anaknya. Bahkan, semua anaknya di didik supaya rukun, kompak, dan saling menguatkan dengan saudara-saudarinya. Terutama dalam mempertahankan dan mengembangkan semua bisnis yang dimiliki oleh keluarga.
Cerita di atas hanya sebatas ilustrasi yang saya sampaikan tentang pimpinan keluarga mafia, tapi bisa mendidik anak-anaknya agar bisa kompak dan bekerjasama.
Para pembaca yang baik hati. Saya tidak menyarankan agar kita menjadi mafia. Tidak lho ya. Jadi begini, sebagai orang tua, sangat penting bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang nilai-nilai kekeluargaan, kekompakan, dan kerjasama. Silakan simak pembahasan di bawah ini :
B. Pembahasan
1. Komunikasi yang Terbuka
Penting bagi kita untuk mengajarkan anak-anak kita agar berkomunikasi dengan baik. Ajarkan anak-anak kita untuk mendengarkan pendapat saudara-saudari nya (kakak dan adik) dan berbicara dengan sopan. Komunikasi yang terbuka membantu menghindari kesalahpahaman dan keributan antar saudara.
2. Bagikan Tanggung Jawab
Sebagai orangtua, kita harus berusaha mengajarkan anak-anak kita untuk bekerjasama dan bertanggung jawab. Hal ini bisa dimulai dari menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga atau tugas sekolah. Cobalah kita bagi tugas-tugas dan tanggung jawab di antara mereka, dan dorong mereka untuk saling membantu. Dengan demikian, hal tersebut dapat mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa dengan kerjasama, mereka dapat mencapai lebih banyak hal.
3. Ajarkan Empati
Empati adalah kunci untuk memahami perasaan dan kebutuhan saudara-saudara. Anak-anak kita harus diajarkan untuk merasa empati terhadap saudara-saudara mereka, sehingga mereka bisa saling mendukung, menguatkan, dan memahami satu sama lain.
4. Hindari Persaingan yang Merugikan
Sebagai orangtua, kita berusaha untuk mengajarkan anak-anak kita untuk bersaing dengan diri mereka sendiri, bukan dengan saudara-saudara mereka. Kenapa demikian? Supaya mereka bisa mengukur apakah diri mereka saat ini bisa lebih baik daripada kemarin ataukah belum bisa. Ketika masing-masing diri mereka bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari, walhasil mereka bisa saling mendukung antar sesama saudara-saudari dengan kelebihan yang mereka miliki. Jika orangtua punya bisnis atau lembaga, maka anak-anak kelak bisa menjadi pewaris yang bisa membuat bisnis atau lembaga tersebut menjadi semakin berkembang pesat.
5. Jadikan Kebaikan sebagai Prioritas
Didik anak-anak kita agar memahami bahwa melakukan kebaikan adalah hal yang penting dalam kehidupan. Bicarakan baik-baik kepada anak-anak kita supaya mereka dapat memberikan kontribusi positif dalam keluarga mereka dan lingkungan sekitar. Hal tersebut akan membantu anak-anak kita dalam memahami pentingnya kerjasama dan kekompakan, terutama kerjasama dan kekompakan dengan sesama saudara.
6. Contoh yang Baik
Orang tua adalah contoh terbaik bagi anak-anak. Tunjukkan kepada mereka bagaimana cara membangun hubungan yang sehat di antara saudara-saudara, sehingga dapat mempengaruhi kebahagiaan keluarga. Jangan sampai kita kalah dengan Keluarga Corleone. Sebab, Vito Corleone bisa mendidik anak-anaknya supaya cerdas, kuat fisik, dan kuat mental, sehingga anak-anaknya bisa melanjutkan dan mengembangkan semua bisnis milik keluarga. Yang mafia saja berhasil mendidik anak-anaknya sehingga bisa kompak, apalagi kita yang jelas-jelas orang baik. Tentunya kita bisa lebih baik. Intinya, jangan sampai sesama anggota keluarga malah bersaing, tidak kompak, dan merendahkan satu sama lain. Jangan sampai terjadi seperti itu ya.
C. Kesimpulan
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk kita semua. Jika kita belum membaca, maka silakan membaca dari awal hingga akhir. Terimakasih.
Ditulis oleh : Admin Web Da’wah Mubarokah
Referensi :
Lickona, T. 2017. Mendidik Karakter: Bagaimana Orangtua Dapat Mengajarkan Rasa Hormat dan Tanggung Jawab. Pustaka Hidayah.
Salam, M. S. 2019. Komunikasi Keluarga: Sebuah Tinjauan Interdisipliner. Penerbit Kencana.
Seligman, M. E. P. 2014. Kebahagiaan Autentik: Menggunakan Psikologi Positif Baru untuk Mewujudkan Potensi Anda demi Kepuasan yang Abadi. Pustaka Binaman Press.