A. Pendahuluan
Para pembaca yang baik hati.
Sebagaimana kita ketahui, pesantren telah memegang peran penting dalam membentuk karakter masyarakat. Karakter merupakan bagian penting dari kepribadian seseorang, karena karakter dapat tercermin dalam perilaku, sikap, dan nilai-nilai kesopanan. Pendidikan karakter menjadi semakin penting di tengah tantangan zaman modern yang serba kompleks ini. Dalam konteks ini, pesantren memainkan peran yang signifikan dalam membentuk karakter masyarakat melalui pendekatan pendidikan Islam.
B. Pembahasan
Pertama, Pesantren telah menjadi tempat bagi generasi muda untuk memperoleh pendidikan agama dan moral yang kuat sejak zaman dahulu. Di samping memberikan pengajaran tentang ajaran agama Islam, pesantren juga memberikan penekanan pada pengembangan akhlak mulia, seperti kejujuran, disiplin, kesabaran, dan sikap saling menghormati. Pendidikan di pesantren tidak hanya berfokus pada aspek kognitif (nilai akademis), tetapi juga aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan fisik), sehingga menciptakan keseimbangan yang baik dalam pembentukan karakter.
Salah satu hal yang membedakan pendidikan karakter di pesantren dan sekolah pada umumnya adalah adanya lingkungan yang terstruktur dan terpola. Di sini, para santri tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan praktis seperti kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Sebab, pendidikan yang sesungguhnya adalah ketika para santri berada di masyarakat, bukan ketika masih di dalam pesantren.
Kedua, Pesantren juga memiliki peran sebagai lembaga sosial yang memberikan dukungan dan bimbingan kepada masyarakat sekitar. Pesantren tidak hanya mendidik para santri, tetapi juga berbagi pengetahuan agama, sosial, keluarga, dan ekonomi kepada masyarakat. Caranya adalah bisa dengan mengadakan pengajian dan seminar yang mengundang masyarakat untuk hadir. Selain itu, bisa juga dengan publikasi media massa seperti buletin, tabloid, majalah, website, youtube, serta media sosial.
Ketiga, Pesantren juga bisa membantu dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan menjadi pusat pembelajaran dan pemahaman agama yang mendalam, pesantren diharapkan bisa membantu masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai moral dan etika Islam yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat, pendidikan karakter yang diberikan oleh pesantren juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan dalam membentuk masyarakat yang beradab. Para alumni pesantren seringkali dipandang sebagai sosok yang memiliki integritas serta mampu memperjuangkan nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan bagi semua orang. Oleh karena itu, PR kita sebagai guru-guru di pesantren harus mendidik dengan baik para santri yang saat ini mondok di pesantren kita. Jika kita mendidik para santri dengan sebaik-baiknya, insyaAllah para santri ketika lulus bisa menjadi pahala jariyah untuk kita sekaligus bisa menjadi sosok pembawa pencerahan di masyarakat.
Kelima, Dalam era globalisasi ini, pesantren harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efektivitas pendidikan karakter. Pesantren harus bisa menyampaikan nilai-nilai kebaikan melalui teknologi, sehingga masyarakat bisa mengetahui secara jelas mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan.
C. Kesimpulan
Bagi yang belum membaca tulisan di atas, silakan langsung membaca dari atas hingga tuntas. Terimakasih.
Referensi :
Mufid, A. (2019). Pendidikan Karakter di Pesantren: Studi Kasus di Pesantren Modern. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 4(1), 35-48.
Rohman, M. (2020). Pendidikan Karakter di Era Digital: Tantangan dan Peluang bagi Pesantren. Jurnal Pendidikan Pesantren, 8(2), 167-182.
Artikel ini ditulis oleh : Afrian Rahardyaning Pangestu