A. Pendahuluan
Para pembaca yang budiman. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai Islam di Indonesia. Namun, salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh pesantren adalah bagaimana menjaga murid-murid agar betah belajar dan tidak ingin pindah ke pesantren lain. Dalam artikel ini, penulis berusaha menyampaikan beberapa strategi yang dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi murid-murid untuk tetap betah tinggal di pesantren dan tidak mau pindah ke tempat lain.
B. Pembahasan
Pertama, Mempelajari bidang yang disukai.
Di pesantren, murid-murid diarahkan untuk mempelajari bidang yang mereka sukai. Hal ini akan membantu mereka menemukan passion mereka dan dengan mudah mengetahuinya. Selama tidak melanggar syariat, maka silakan saja.
Kedua, Menyediakan lingkungan yang menginspirasi.
Lingkungan kelas harus memiliki pengaruh positif terhadap murid-murid agar semangat belajar mereka tumbuh. Perhatikan cahaya di jendela yang masuk, udara, warna, sarana, dan sebagainya. Jika ruang kelas kurang cahaya dan udara, maka akan menyesakkan dada dan membuat mata lelah. Pilih warna yang cerah dan sertakan pajangan yang inspiratif seperti tokoh-tokoh hebat, kalimat-kalimat motivasi, dan karya-karya seni yang enak dipandang mata.
Ketiga, Menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan.
Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran melalui proses belajar mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dapat menarik perhatian murid-murid, sehingga saat pembelajaran berlangsung murid-murid tidak merasa bosan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan dopamine, endorphin, dan oksigen di otak.
Hormon Dopamin adalah senyawa kimia di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Hormon ini dapat memengaruhi berbagai aktivitas manusia mulai dari kemampuan mengingat hingga hingga menggerakkan anggota tubuh. Hormon ini juga disebut hormon pengendali emosi. Saat diproduksi dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia.
Keempat, Menggunakan model pembelajaran yang menarik.
Banyak model pembelajaran yang sudah diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran tersebut, diharapkan membuat murid-murid dalam suasana hati yang senang dan bahagia. Hal ini akan membuat mereka betah belajar di pesantren.
Kelima, Mengatasi masalah perilaku.
Jika ada murid yang sulit diatur, maka jangan langsung marah dan jangan memarahi murid di depan orang banyak. Cobalah untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara yang lebih bijaksana. Misalnya dengan melakukan pendekatan yang lebih baik, memberikan perhatian khusus, atau berkomunikasi dengan orang tua murid untuk mencari solusi bersama.
Keenam, Mengikutsertakan orang tua dalam proses pembelajaran.
Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dapat membantu murid-murid merasa lebih nyaman dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Orang tua dapat membantu memotivasi dan memberikan dorongan kepada murid-murid untuk terus belajar Dalam menghadapi tantangan agar murid-murid betah belajar di pesantren dan tidak ingin pindah, penting untuk mengambil pendekatan yang meluas dan menyeluruh.
Dengan menjaga kualitas pendidikan, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan melibatkan murid-murid secara aktif, pesantren dapat menjadi tempat belajar yang memenuhi kebutuhan spiritual dan akademik murid-murid dengan baik. Dengan demikian, mereka akan merasa betah dan tidak ingin pindah ke pesantren lain.
C. Kesimpulan
Semoga kita yang membaca tulisan ini dari awal hingga akhir bisa mendapatkan manfaat dan pencerahan.
Ditulis oleh : Admin Web Da’wah Mubarokah
Referensi :
Sukardi, E. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Pesantren Pada Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3).
Widjaja, D. (2015). Peran Pembinaan Agama dalam Pembentukan Karakter Santri di Pesantren. Jurnal Al-Tahrir, 10(1).